Mahasiswi Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Kamis, 26 Juli 2018

LAPORAN PRAKTIKUM UJI SELIWANOFF


LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

ANALISIS KUALITATIF KARBOHIDRAT DENGAN UJI SELIWANOFF






OLEH :



AINAN DWI LESTARI
NIM : PO.71.3.203.17.1.003




LABORATORIUM BIOKIMIA ANALIS KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
2018



1.        Tujuan Praktikum
Untuk membedakan gula (karbohidrat) yang masuk kategori ketosa atau aldosa dengan uji seliwanoff.

2.        Landasan Teori
Pada uji Seliwanoff, jika gula tersebut mempunyai gugus keton disebut ketosa. Sebaliknya jika ia mengandung gugus aldehida, ia adalah aldosa. Prinsip dari uji ini adalah dehidrasi fruktosa oleh HCl pekat menghasilkan hidroksimetilfurfural dengan penambahan resorsinol akan mengalami kondensasi membentuk kompleks berwarna merah oranye. Uji ini didasarkan pada fakta bahwa ketika dipanaskan, ketosa lebih cepat terdehidrasi daripada aldosa. Fruktosa dan sukrosa merupakan dua jenis gula yang memberikan uji positif. Sukrosa menghasilkan uji positif karena ia adalah disakarida yang terdiri dari fruktosa dan glukosa. Hasil menunjukan positif mengandung gula pereduksi dengan adanya endapan merah pada larutan. (Kusbandari. Aprilia, 2015)
Uji seliwanoff adalah uji yang membedakan antara aldosa dan ketosa.  Ketosa dibedakan dari aldosa via gugus fungsi keton/ aldehida gula tersebut. Jika gula tersebut mempunyai gugus keton, ia adalah ketosa. Sebaliknya jika ia mengandung gugus aldehida, ia adalah aldosa. Uji ini didasarkan pada fakta bahwa ketika dipanaskan, ketosa lebih cepat terhidrasi dari pada aldosa. Reagen uji seliwanoff terdiri dari resorsianol dan asam klorida pekat :
·           Asam reagen ini menghidrolisis polisakarida dan oligosakarida menjadi gula sederhana;
·           Ketosa yang terhidrasi kemudian bereaksi dengan resorsinol, menghasilkan zat berwarna merah.
Fruktosa dan sukrosa merupakan dua jenis gula yang memberikan uji positif. Sukrosa menghasilkan uji positif karena ia adalah disakarida yang terdiri dari fruktosa dan glukosa. (Ani. Andri, 2015)
Prinsip reaksi berdasarkan atas pembentukan 4-hidroki metal furfural yang akan membentuk suatu senyawa bewarna ungu dengan adanya resorsinol (1,3-dihidroksi benzene) di dalam asam HCl. Dengan pereaksi ini mula-mula fruktosa diubah menjadi hidroksimetilfurfural yang selanjutnya bereaksi dengan resorsinol membentuk senyawa yang bewarna merah. Adanya warna merah merupakan hasilkondensasi dari resorsinol yang sebelumnya didahului dengan pembentukan hidroksi metal furfural. Proses pembentukan hidroksimtil furfural berasal dari konversi dari fruktosa oleh asam klorik  panas yang kemudian menghasilkan asam livulenik dan hidroksi metilfurfural. Pereaksi seliwanoff ini khas untuk menunjukan adanya ketosa. (Dswtest. Ariena, 2013)

3.        Alat dan Bahan
Alat
:
·           Tabung reaksi
·           Beaker glass
·           Pipet tetes
·           Rak tabung
·           Lampu spiritus
·           Kaki tiga
·           Kawat kasa
·           Korek
·           Lap halus
Bahan
:
·           Glukosa 1%
·           Fruktosa 1%
·           Maltosa 1%
·           Laktosa 1%
·           Sukrosa 1%
·           Resorsinol 0,15 gram
·           HCl pekat 34 ml
·           Aquades 68 ml

4.        Prosedur Kerja
1.         Menyiapkan alat dan bahan;
2.         Membuat reagent seliwanoff;
3.         Mengisi tabung reaksi dengan reagen uji seliwanoff sebanyak 3 ml;
4.         Kedalam masing-masing tabung reaksi ditambahkan 3 tetes larutan glukosa, fruktosa, maltosa, laktosa, dan sukrosa;
5.         Semua tabung reaksi ditaruh di dalam penangas air didih sampai terlihat perubahan warna larutan dalam beberapa tabung;
6.         Mencatat hasil pengamatan;
7.         Membersihkan peralatan dan menyimpannya pada tempatnya.
5.        Hasil
5.1.Gambar
Reagen seliwanoff + larutan sampel (sebelum dipanaskan) :
Reagen seliwanoff + larutan sampel (setelah dipanaskan) :
5.2.   Pengamatan

No.

Nama Sampel
Reaksi

Ket.
Sebelum Pemanasan
Setelah
Pemanasan
1
Glukosa 1%
Kuning
Kuning
Negatif (-)
2
Fruktosa 1%
Kuning
Merah
Positif (+)
3
Maltosa 1%
Kuning
Kuning
Negatif (-)
4
Laktosa 1%
Kuning
Kuning
Negatif (-)
5
Sukrosa 1%
Kuning
Merah
Positif (+)

6.        Pembahasan
Dari hasil pengamatan praktikum dapat diperoleh data bahwa hanya fruktosa dan sukrosa yang menghasilkan warna larutan yang spesifik yakni warna merah orange yang mengidentifikasikan adanya kandungan ketosa dalam karbohidrat jenis monosakarida itu. HCl yang terkandung dalam pereaksi Seliwanoff ini mendehidrasi fruktosa menghasilkan hidroksifurfural sehingga furfural mengalami kondensasi setelah penambahan resorsinol membentuk larutan yang berwarna merah orange. Hal ini tidak dialami oleh zat uji yang lain di mana sukrosa, glukosa, maltosa, laktosa menunjukkan hasil negatif terhadap adanya ketosa. Akan tetapi sukrosa apabila dipanaskan terlalu lama dapat menunjukkan hasil yang positif terhadap pereaksi Seliwanoff. Hal ini terjadi karena adanya pemanasan berlebih menyebabkan sukrosa terhidrolisis menghasilkan fruktosa dan glukosa sehingga fruktosa inilah yang nantinya akan bereaksi dengan pereaksi Seliwanoff menghasilkan larutan berwarna merah orange.

7.        Kesimpulan
Dari hasil praktikum, dapat disimpulkan bahwa dari kelima sampel yang termasuk aldosa adalah glukosa, maltose, laktosa dan yang termasuk ketosa adalah fruktosa dan sukrosa.

                                                                                    Makassar, 23 Maret 2018

                                                                                    Ainan Dwi Lestari



PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING

Dosen Pembimbing I


Nuradi, S.Si., M.Kes.

Dosen Pembimbing II


Widarti, S.Si., Apt., M.M.Kes.
Dosen Pembimbing III


Novi Utami Dewi, SKM., M.Kes.



DAFTAR PUSTAKA

Ani, Andri. 2015. Analis Kesehatan: Laporan Praktikum Uji Seliwanoff. http://tentanganaliskesehatan.blogspot.co.id/2015/03/laporan-praktikum-uji-seliwanoff.html. Diakses 05 April 2018.
Caezar, Eden. 2014. LAPORAN UJI SELIWANOFF ~ BUNGLON. http://bunglonganteng.blogspot.co.id/2014/02/laporan-uji-seliwanoff.html. Diakses 05 April 2018.
Dswtest, Ariena. 2013. Uji Seliwanoff – Scribd. https://id.scribd.com/doc/126536916/Uji-Seliwanoff. Diakses 05 April 2018.
Kusbandari, Aprilia. 2015. ANALISIS KUANTITAIF KAANDUNGAN SAKARIDA DALAM TEPUNG DAN PATI UMBI GANYONG. journal.uad.ac.id/index.php/PHARMACIANA/article/download/2284/1452. Diakses 05 April 2018.
Nurjannah, Laita. 2017. Jurnal Teeknologi dan Industri Pertanian Indonesia – Jurnal Unsyiah. jurnal.unsyiah.ac.id/TIPI/article/download/5903/6540. Diakses 05 April 2018.
Tok, Panji. 2014. Uji Seliwanoff – Info Pendidikan dan Biologi https://www.edubio.info/2014/04/uji-seliwanoff.html. Diakses 05 April 2018.
Wikipedia. 2017. Uji Seliwanoff – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopdia bebas. https://id.wikipedia.org/wiki/Uji_Seliwanoff. Diakses 05 April 2018.



LAMPIRAN PERTANYAAN

1.        Larutan apa yang memberikan uji positif tercepat?
Jawab :   Larutan yang memberikan uji positif tercepat adalah fruktosa.

2.        Dapatkah uji ini dipakai untuk membedakan sukrosa dan fruktosa?
Jawab :   Uji ini dapat dipakai untuk membedakan sukrosa dan fruktosa. Dalam uji ini percobaan pada fruktosa mengalami perubahan warna yang awalnya jernih menjadi merah (+++) sedangkan pada pecobaan sukrosa mengalami perubahan warna yang awalnya jernih menjadi orange kemerahan (++). Hal ini di sebabkan karena adanya pemanasan berlebih menyebabkan sukrosa terhidrolisis menghasilkan fruktosa dan glukosa sehingga fruktosa inilah yang nantinya akan bereaksi dengan pereaksi Seliwanoff menghasilkan larutan berwarna orange kemerahan.

3.        Bila larutan glukosa dan larutan maltosa yang telah mengandung reagen seliwanoff dipanaskan untuk jangka waktu yang lama, warna juga dihasilkan. Apa sebabnya?
Jawab :   Karena pada glukosa dan maltosa tergolong karbohidrat jika dipanaskan terlalu lama akan terhidrolisis sehingga terbentuk gugus keton di dalamnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PEMERIKSAAN SERUM GLUTAMIC PYRUVIC TRANSAMINASE (SGPT) KIMIA KLINIK

Nama                : Ainan Dwi Lestari NIM                 : PO.71.3.203.17.1.003 Prodi                : D-III Teknologi Laboratoriu...