Mahasiswi Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Sabtu, 24 Maret 2018

LAPORAN PRAKTIKUM UJI MOLISCH BIOKIMIA


LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

ANALISIS KUALITATIF KARBOHIDRAT DENGAN UJI MOLISCH








OLEH :



AINAN DWI LESTARI
NIM : PO.71.3.203.17.1.003




LABORATORIUM BIOKIMIA ANALIS KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
2018



1.        Tujuan Praktikum
Untuk mengenal dan mengetahui ada atau tidaknya karbohidrat yang terkandung dalam larutan sampel dengan uji molisch (uji pendahuluan).

2.        Landasan Teori
Karbohidrat merupakan polimer alami yang dihasilkan oleh tumbuh-tumbuhan dan sangat dibutuhkan oleh manusia dan hewan. Karbohidrat juga merupakan sumber energi yang terdiri atas unsur-unusr C, O, dan H dengan rumus molekul Cn(H2O)n. Pada senyawa karbohidrat terdapat berbaga gugus fungsi yang diikatnya yaitu gugus fungsi keton, aldehid, dan gugus hidroksi. Ditinjau dari gugus fungsi yang diikat, karbohidrat terbagi menjadi :
·           Aldosa: karbohidrat yang mengikat gugus aldehid. Contoh: glukosa, galaktosa, ribose;
·           Ketosa: karbohdrat yang mengikat gugus keton. Contoh: fruktosa.

Ditinjau dari hasil hidrolisisnya karbohidrat terbagi menjadi :

·           Monosakarida: karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi molekul-molekul karbohidrat yang lebih sederhana lagi. Misalnya: glukosa, fruktosa, ribosa, galaktosa;
·           Disakarida: karbohidrat yang terbentuk dari kondensasi 2 molekul monosakarida. Misalnya: sukrosa (gula tebu), laktosa (gula susu), dan maltosa (gula pati);
·           Oligosakarida: karbohidrat yang jika dihidrolisis akan terurai menghasilkan 3 – 10 monosakarida, misalnya dekstrin dan maltopentosa;
·           Polisakarida: karbohirdat yang terbentuk dari banyak molekul monosakarida. Misalnya pati (amilum), selulosa, dan glikogen.
Untuk menentukan ada atau tidaknya karbohidrat, karbohidrat apa saja yang terkandung dalam sampel tesebut maka kita akan melakukan beberapa pengujian, diataranya uji molisch sebagai uji pendahuluan karbohidrat, uji benedict, uji barfoed, uji seliwanoff, uji fennilhidrazin, dan uji iodine.
Sebagai uji pendahuluan uji molish merupakan uji karbohidrat secara umum. Uji ini diberi nam sesuai dengan penemunya yaitu Hans Molish, seorang ahli botani (biologi, fisiologi da biokimia) dari Australia. (Mahar Meligan. Jaya, 2014)
Molish adalah suatu uji kimia kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui adanya karbohidrat dengan menggunakan pereaksi molish. Uji kimi kualitatif dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
·           Menggunakan reaksi pembentukan warna;
·           Menggunakan prinsip kromatografi (TLC/ Thin Layer Cromotography, GC/ Gas Cromotagraphy, HPLC/ High Peromance Liquid Cromatography).
Dikarenakan efisiensi pengujian, pada umumnya untuk pengujian secara kualitatif hanya digunakan prinsip yang pertama yaitu adanya pembentukan warna sebagai dasar penentuan kandungan karbohidrat dalam suatu bahan. (Adeli. Riska, 2014)
Karbohidrat oleh asam sulfat pekat akan dihidrolisa menjadi monosakarida dan selanjutnya monosakarida mengalami dehidrasi oleh asam sulfat menjadi furfural atau hidroksi metil furfural. Furfural atau hidroksil metil furfural dengan α-naftol akan berkondensasi membentuk senyawa kompleks yang berwarna ungu. Apabila pemberian asam sulfat pada larutan karbohidrat yang telah diberi α-naftol melalui dinding gelas dan secara hati-hati maka warna ungu yang terbentuk berupa cincin pada batas antara larutan karbohidrat dengan asam sulfat pekat. Dehidrasi pentosa oleh asam akan dihasilkan furfural, dehidrasi heksosa menghasilkan hidroksi metil furfural dan dehidrasi ramnosa menghasilkan metil furfural. (Anonim, 2017)

3.        Alat dan Bahan
Alat
:
·           Tabung reaksi
·           Batang pengaduk
·           Pipet tetes
·           Pipet ukur
·           Pom karet
·           Rak tabung
Bahan
:
·           Glukosa 1%
·           Fruktosa 1%
·           Maltosa 1%
·           Laktosa 1%
·           Sukrosa 1%
·           Amilum 1%
·          Reagent molisch
·           H2SO4 (asam sulfat) pekat

4.        Prosedur Kerja
1.         Alat dan bahan disiapkan dengan baik dan meja kerja dalam keadaan bersih;
2.         Tabung reaksi diisi larutan sampel yang aka diteliti sebanyak 1 ml atau 20 tetes;
3.         Ditambahkan satu tetes reagen molisch ke dalam tabug tabung reaksi yang berisi larutan sampel lalu diaduk dengan baik;
4.         Asam sulfat pekat dipipet sebanyak 2,5 ml di lemari asam dan ditambahkan ke dalam tabung reaksi yang sudah berisi sampel dan reagen molisch atau sampai terbentuk cincin berwarna ungu.

5.        Hasil
1.1.   Gambar
Larutan sampel :


Larutan sampel + reagent molisch :


Sampel + reagent molisch + asam sulfat pekat :


1.2.   Pengamatan
No.
Nama Sampel
Reaksi
Ada
Tidak Ada
1
Glukosa 1%
Ö
-
2
Fruktosa 1%
Ö
-
3
Maltosa 1%
Ö
-
4
Laktosa 1%
Ö
-
5
Sukrosa 1%
Ö
-
6
Amilum 1%
Ö
-

6.        Pembahasan
Uji molisch adalah uji umum untuk karbohidrat. Pereaksi molisch yang terdiri dari α-naftol dalam alkohol akan bereaksi dengan furfural tersebut membentuk senyawa kompleks berwarna ungu yang disebabkan oleh daya dehidrasi asam sulfat pekat terhadap karbohidrat. Uji tersebut bukan uji spesifik untuk karbohidrat, hanya menentukan ada atau tidaknya karbohidrat tetapi uji ini dilakukan untuk landasan penelitian karbohidrat apa yang dikandung di dalam sampel. Pada hasil pengamatan di atas, terlihat bahwa semua sampel adalah karbohidrat. Hal ini dapat diketahui karena setelah ditambahkan asam sulfat warnanya berubah menjadi ungu dan membentuk cincin menyatakan reaksi tersbut positif.

7.        Kesimpulan
Dalam pengujian dengan uji molisch semua sampel positif mengandung karbohidrat yang dibuktikan terbentuknya cincin-cincin ungu.

                                                                                    Makassar, 15 Maret 2018

                                                                                    Ainan Dwi Lestari



PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING

Dosen Pembimbing I


Nuradi, S.Si., M.Kes.

Dosen Pembimbing II


Widarti, S.Si., Apt., M.M.Kes.
Dosen Pembimbing III


Novi Utami Dewi, SKM., M.Kes.



DAFTAR PUSTAKA

Adeli, Riska. 2014. uji molisch. Diambil: https://www.slideshare.net/RiksaAdeli/uji-molisch. (Diakses pada 15 Maret 2018).
Anonim, 2017. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Tebu pdf. Diambil:
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/34292/chapter%20ii.pdf;jsessionid=32836820CCC734D42241AE8F4FF8F500?sequence=4. (Diakses pada 15 Maret 2018).
Mahar Meligan, Jaya. 2014. Kimia Pangan ~ Analisis Karbohidrat ~ Universitas Brawijaya. Diambil: http://www.maharajay.lecture.ub.ac.id/files/2014/02/Analisis-Karbohidrat.pdf. (Diakses pada 15 Maret 2018).
Safrizal, Rino. 2014. Penggolongan dan Identifikasi Karbohidrat – Jejaring Kimia. Diambil: http://www.jejaringkimia.web.id/2010/03/karbohidrat.html. (Diakses pada 15 Maret 2018).



LAMPIRAN PERTANYAAN

1.        Warna apa yang terlihat di antara permukaan dua larutan tersebut?
Jawab :   Warna yang terlihat di antara permukaan dua larutan tersebut adalah warna ungu sehingga terbntuk cincin ungu antar dua lapisan.

2.        Gugus apa dari karbohidrat yang memberikan uji molisch?
Jawab :   Gugus karbohidrat yang memberikan uji molisch adalah hidroksimetilfurfural



3.        Mengapa banyak protein juga memberikan uji molisch yang positif?
Jawab :   Banyak protein memberikan uji molisch yang posistif karena memiliki senyawa-senyawa yang dapat dihidrasi oleh asam pekat menjadi senyawa furtural atau senyawa furtural yang tersubsitusi seperti hidroksimetil furtural.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PEMERIKSAAN SERUM GLUTAMIC PYRUVIC TRANSAMINASE (SGPT) KIMIA KLINIK

Nama                : Ainan Dwi Lestari NIM                 : PO.71.3.203.17.1.003 Prodi                : D-III Teknologi Laboratoriu...