Mahasiswi Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Jumat, 27 Juli 2018

PCR & REAL-TIME PCR


POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR) & REAL-TIME PCR
Dosen Pengampu : NURDIN, S.Si.,M.Kes.

SOUTHERN BLOT



SOUTHERN BLOT
Dosen Pengampu : NURDIN, S.Si.,M.Kes.

BISMUTH SULFITE AGAR (BSA)

BISMUTH SULFITE AGAR (BSA)


KOMPOSISI
·           Beef extract 5.0 gram
·           Peptone 10.0 gram
·           Dextrose 5.5 gram
·           Bisodium phosphate 4.0 gram
·           Ferrous sulfate 0.3 gram
·           Bismuth sulfite indicator 8.0 gram
·           Briliant green 0.025 gram
·           Agar 20.0 gram

PROSEDUR KERJA
1.        Alat dan bahan yang akan digunakan disiapkan dalamkondisi kering dan bersih;
2.        Bahan ditimbang sesuai dengan volume media yang akan dibuat menggunakan kertas timbang dan neraca;
3.        PH aquadest diatur pada PH 7,4 ±0,2;
4.        Pelarutan bahan dilakukan dengan mencampurkan bahan yang telah ditimbang  ditambahkan dengan aquades secukupnya ke dalam erlenmeyar sambil diaduk;
5.        Untuk melarutkn bahan agarnya, dipanaskan atau dimasukkan dalamwaterbath sampaiseluruh media larut;
6.        Media kemudian disterilkan dalam autoclave pada suhu 121˚ C selama 15 menit;
7.        Setelah steril, media dituang ke dalam cawan petri (petridish) sebanyak ±20 ml, kemudian didinginkan;
8.        Media kemudian dibungkus dan disimpan di dalam kulkas media. 

KEGUNAAN
Untuk isolasi Salmonella typhi dan spesies lain. Media ini sangat baik di gunakan pada tahap awal untuk memilahkan Salmonella dari mikroba lain.

BRAIN HEART INFUSION-BROTH (BHIB)


BRAIN HEART INFUSION-BROTH (BHIB)




KOMPOSISI MEDIA
·       Di-sodium hydrogen phosphate 2,5 gram
·       Nutrient substrate 2,75 gram
·       D (+) glucose 2 gram
·       Sodium chloride 5 gram

CARA KERJA
1.        Alat dan bahan yang akan digunakan disiapkan dalam kondisi kering dan bersih;
2.        Bahan ditimbang sesuai dengan volume media yang akan dibuat menggunakan kertas timbang dan neraca;
3.        pH aquadest diatur pada pH 7,4 (±0,2);
4.        Pelarutan bahan dilakukan dengan mencampur bahan yang telah ditimbang ditambah dengan aquadest secukupnya ke dalam Erlenmeyer sambil diaduk;
5.        Untuk melarutkan bahan agarnya, dimasukkan dalam waterbath sampai seluruh media larut;
6.        Setelah larut, media dituang ke dalam tabung reaksi steril sebanyak ±3 ml;
7.        Media kemudian disterilkan dalam autoclave pada suhu 121ºC selama 15 menit;
8.        Setelah steril media kemudian dimiringkan sampai membeku/ dingin;
9.        Media kemudian dibungkus dan disimpan di dalam kulkas media.

KEGUNAAN
Sebagai media pemupuk yang biasanya dipakai untuk bakteri yang berasal dari feses dan urin.


LAPORAN PRAKTIKUM UJI IODIN


LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

ANALISIS KUALITATIF KARBOHIDRAT DENGAN UJI IODIN





  

OLEH :



AINAN DWI LESTARI
NIM : PO.71.3.203.17.1.003




LABORATORIUM BIOKIMIA ANALIS KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
2018



1.        Tujuan Praktikum
Untuk membedakan amilum dengan glikogen dengan melakukan uji iodin.

2.        Landasan Teori
Kata karbohidrat berasal dari kata karbon dan air. Secara sederhana karbohidrat didefinisikan sebagai polimer gula. Karbohidrat adalah karbon yang mengandung sejumlah besar gugus hidroksil. Karbohidrat paling sederhana bisa berupa aldehid (disebut polihidroksi aldehid atau aldosa) atau berupa keton (disebut polihidroksiketon atau ketosa). Berdasarkan pengertian diatas berarti diketahui bahwa karbohidrat terdiri atas atom C, H dan O. Adapun rumus umum dari karbohidrat adalah Cn(H2O) atau CnH2nOn. (Kusbandari. Aprilia, 2015)
Umumnya makanan mengandung tiga unsur yaitu karbohidrat, lemak dan protein. Dari ketiga unsur tersebut yang merupakan sumber energi utama ialah karbohidrat. Karbohidrat ialah senyawa organik dengan fungsi utama sebagai sumber energi bagi kebutuhan sel-sel dan jaringan tubuh. Peran utama karbohidrat di dalam tubuh ialah menyediakan glukosa bagi sel-sel tubuh, yang kemudian diubah menjadi energi. Glukosa merupakan jenis karbohidrat terpenting bagi tubuh manusia. Karbohidrat dibutuhkan oleh tubuh sebagai sumber utama tenaga untuk bergerak, membentuk glukosa otot sebagai energi cadangan tubuh dan juga membentuk protein dan lemak. (Fahreza. Andi, 2015)
Dalam karbohidrat dikenal beberapa pengujian untuk menentukan kandungan yang terdapat dalam karbohidrat tersebut. Salah satu test yang digunakan untuk menentukan ada tidaknya karbohidrat adalah test Molisch. Ketika ada beberapa larutan yang tidak dikenal secara pasti bahwa larutan tersebut mengandung karbohidrat atau tidak, test ini bisa dilakukan untuk menentukan adanya kandungan karbohidrat. Larutan yang bereaksi positif akan memberikan cincin yang berwarna ungu ketika direaksi dengan alphanaftol dan asam sulfat pekat. Diperkirakan, konsentrasi asam sulfat pekat bertindak sebagai agen dehidrasi yang bertindak pada gula untuk membentuk furfural dan turunannya yang kemudian dikombinasi dengan alphanaftol untuk membentuk produk berwarna. (Mulki. Abu, 2015)
Uji Iod digunakan untuk memisahkan amilum atau pati yang terkandung dalam larutan. Reaksi positifnya ditandai dengan adanya perubahan warna menjadi biru. Warna biru yang dihasilkan diperkirakan adalah hasil dari ikatan kompleks antara amilum dengan Iodin. Sewaktu amilum yang telah ditetesi Iodin kemudian dipanaskan, warna yang dihasilkan sebagai hasil darireaksi yang positif akan menghilang. Dan sewaktu didinginkan warna biru akan muncul kembali. (Syawal. Putri, 2014)

3.        Alat dan Bahan
Alat
:
·           Tabung reaksi
·           Beaker glass
·           Pipet tetes
·           Rak tabung
·           Lampu spiritus
·           Kaki tiga
·           Kawat kasa
·           Korek
·           Lap halus
Bahan
:
·           Amilum 4,5 ml
·           Iodin 1,3 gram
·           Kalium Iodida 1,8 gram
·           Aquades
·           HCl 6 N
·           NaOH 6N

4.        Prosedur Kerja
1.         Menyiapkan alat dan bahan;
2.         Memipet masing-masing 1,5 ml larutan amilum;
3.         Tabung I ditambahkan 2 tetes air, tabung II ditambahkan 2 tetes HCl, dan tabung III ditambahkan NaOH 2 tetes;
4.         Semua tabug dikocok;
5.         Ditambahkan larutan iodine dan diamati.

5.        Hasil
5.1.Gambar
Larutan sampel + reagen iodine (sebelum dipanaskan) :
Larutan sampel + reagen iodine (setelah dipanaskan) :
5.2.   Pengamatan

No.

Nama Sampel

Hasil Uji

Warna
1
Tabung I
Positif (+)
Biru tua
2
Tabung II
Positif (+)
Biru tua
3
Tabung III
Negatif (-)
Bening
6.        Pembahasan
Hasil pengamatan uji iodium :
·           Tabung I berisi larutan amilum ditambahkan dengan aquades akan menghasilkan uji positif (+) yang ditandai dengan munculnya warna cokelat bening. Terbentuknya larutan berwarna cokelat bening pada penambahan aquades disebabkan karena amilum dapat bereaksi dengan iodine dalam suasana larutan netral. Dan terbentuknya warna cokelat bening disebabkan oleh terbentuknya kompleks berwarna cokelat bening dengan iodine. Terbentuknya warna cokelat bening ketika ditambahkan dengan aquades karena dalam suasana larutan netral amilum dapat terhidrolisis sehingga memudahkan untuk bereaksi dengan iodine membentuk kompleks berwarna cokelat bening dan jika dipanaskan maka akan berubah warna menjadi biru tua.
·           Tabung II berisi arutan amilum ditambahkan HCl akan menghasilkan uji yang positif (+) yang ditandai dengan munculnya warna cikelat keruh. Terbentuknya larutan berwarna cokelat keruh pada penambahan HCl disebabkan karena amilum dapat bereaksi dengan iodine dalam suasana asam. Dan terbentuknya warna cokelat keruh disebabkan oleh terbentuknya kompleks berwarna cokelat keruh dengan iodine. Iodine membentuk kompleks polisakarida yang besar dengan amilosa menghasilkan warna cokelat keruh ketika ditambahkan HCl, karena dalam suasana asam amilum dapat terhidrolisis sehingga memudahkannya untuk bereaksi dengan iodine membentuk kompleks berwarna cokelat keruh dan jika dipanaskan maka akan berubah warna menjadi biru tua.
·           Tabung III berisi larutan amilum ditambahkan dengan NaOH akan menghasilkan uji negatif (-) yang ditandai dengan munculnya hasil berwarna bening. Fungsi penambahan NaOH adalah untuk memberikan suasana basa pada uji iodium. Pada pengujian larutan amilum dan iodium, NaOH menghalangi terjadinya reaksi antara amilum dengan iodium. Hal ini disebabkan karena iodium bereaksi dengan basa sehingga tidak mengalami reaksi dengan amilum. Sehingga uji dengan penambahan NaOH tidak menunjukkan perubahan warna (bening) pada larutan amilum dan bila dipanaskan tidak akan terjadi perubahan warna.

7.        Kesimpulan
Dari hasil praktikum, dapat disimpulkan bahwa penambahan air dengan HCl, dipanaskan dan terjadi perubahan warna maka dinyatakan positif amilum.

                                                                                    Makassar, 23 Maret 2018

                                                                                    Ainan Dwi Lestari



PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING

Dosen Pembimbing I


Nuradi, S.Si., M.Kes.

Dosen Pembimbing II


Widarti, S.Si., Apt., M.M.Kes.
Dosen Pembimbing III


Novi Utami Dewi, SKM., M.Kes.



DAFTAR PUSTAKA

Fahreza, Andi. 2015. Raiton : Raikiri: Laporan Biokimia ( Uji Iodium ) http://andyfahreza.blogspot.co.id/2015/03/laporan-biokimia-uji-iodium.html. Diakses 05 April 2018.
Kusbandari, Aprilia. 2015. ANALISIS KUANTITAIF KANDUNGAN SAKARIDA DALAM TEPUNG DAN PATI UMBI GANYONG. journal.uad.ac.id/index.php/PHARMACIANA/article/download/2284/1452. Diakses 05 April 2018.
Mulki, Abu. 2015. Cangkulmania: Uji iodium. http://cangkulmania.blogspot.co.id/p/uji-iodium.html. Diakses 05 April 2018.
Nurjannah, Laita. 2017. Jurnal Teeknologi dan Industri Pertanian Indonesia – Jurnal Unsyiah. jurnal.unsyiah.ac.id/TIPI/article/download/5903/6540. Diakses 05 April 2018.
Syawal, Putri. 2014. Laporan Pengujian Karbohidrat Praktikum Biokimia Umum. http://putrisyawalpunya.blogspot.co.id/2014/12/laporan-pengujian-karbohidrat-praktikum.html. Diakses 05 April 2018.



LAMPIRAN PERTANYAAN

1.        Zat lain manakah selama amilum yang memberi warna dengan iodin?
Jawab : Zat yang memberi warna dengan iodine adalah suatu zat berada dalam suasana asam.

2.        3I2 + 6NaOH ® 5NaI + 3H2O
5NaI + NaIO3 + 6HCl ® 3I2 + 6NaOH + 3H2O
Dengan melihat kedua persamaan di atas, kondisi bagaimanakah yang dapat memberikan hasil uji terbaik?
Jawab : Dengan melihat kedua persamaan di atas yang dapat memberikan hasil uji terbaik adalah : 5NaI + NaIO3 + 6HCl ® 3I2 + 6NaOH + 3H2O.

3.        Bagaimanakah keampuhan/ ketelitian uji iodine ini diandingkan dengan uji antron?
Jawab :  Keampuhan/ ketelitian uji iodine ini diandingkan dengan uji antron ialah untuk membedakan amilum dan glikogen.

PEMERIKSAAN SERUM GLUTAMIC PYRUVIC TRANSAMINASE (SGPT) KIMIA KLINIK

Nama                : Ainan Dwi Lestari NIM                 : PO.71.3.203.17.1.003 Prodi                : D-III Teknologi Laboratoriu...