LAPORAN
PRAKTIKUM BIOKIMIA
ANALISIS KUALITATIF KARBOHIDRAT
DENGAN UJI IODIN
OLEH
:
AINAN DWI LESTARI
NIM : PO.71.3.203.17.1.003
LABORATORIUM
BIOKIMIA ANALIS KESEHATAN
POLITEKNIK
KESEHATAN MAKASSAR
KEMENTERIAN
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
2018
1.
Tujuan
Praktikum
Untuk membedakan
amilum dengan glikogen dengan melakukan uji iodin.
2.
Landasan
Teori
Kata karbohidrat berasal dari kata karbon dan air. Secara
sederhana karbohidrat didefinisikan sebagai polimer gula. Karbohidrat adalah
karbon yang mengandung sejumlah besar gugus hidroksil. Karbohidrat paling
sederhana bisa berupa aldehid (disebut polihidroksi aldehid atau aldosa) atau
berupa keton (disebut polihidroksiketon atau ketosa). Berdasarkan pengertian
diatas berarti diketahui bahwa karbohidrat terdiri atas atom C, H dan O. Adapun
rumus umum dari karbohidrat adalah Cn(H2O)n atau
CnH2nOn. (Kusbandari. Aprilia,
2015)
Umumnya makanan mengandung tiga unsur yaitu karbohidrat,
lemak dan protein. Dari ketiga unsur tersebut yang merupakan sumber energi
utama ialah karbohidrat. Karbohidrat ialah senyawa organik dengan fungsi utama
sebagai sumber energi bagi kebutuhan sel-sel dan jaringan tubuh. Peran utama
karbohidrat di dalam tubuh ialah menyediakan glukosa bagi sel-sel tubuh, yang
kemudian diubah menjadi energi. Glukosa merupakan jenis karbohidrat terpenting
bagi tubuh manusia. Karbohidrat dibutuhkan oleh tubuh sebagai sumber utama
tenaga untuk bergerak, membentuk glukosa otot sebagai energi cadangan tubuh dan
juga membentuk protein dan lemak. (Fahreza. Andi, 2015)
Dalam karbohidrat dikenal beberapa pengujian untuk menentukan
kandungan yang terdapat dalam karbohidrat tersebut. Salah satu test yang
digunakan untuk menentukan ada tidaknya karbohidrat adalah test Molisch. Ketika
ada beberapa larutan yang tidak dikenal secara pasti bahwa larutan tersebut
mengandung karbohidrat atau tidak, test ini bisa dilakukan untuk menentukan
adanya kandungan karbohidrat. Larutan yang bereaksi positif akan memberikan
cincin yang berwarna ungu ketika direaksi dengan alphanaftol dan asam sulfat
pekat. Diperkirakan, konsentrasi asam sulfat pekat bertindak sebagai agen
dehidrasi yang bertindak pada gula untuk membentuk furfural dan turunannya yang
kemudian dikombinasi dengan alphanaftol untuk membentuk produk berwarna. (Mulki. Abu, 2015)
Uji Iod digunakan untuk memisahkan amilum atau pati yang
terkandung dalam larutan. Reaksi positifnya ditandai dengan adanya perubahan
warna menjadi biru. Warna biru yang dihasilkan diperkirakan adalah hasil dari
ikatan kompleks antara amilum dengan Iodin. Sewaktu amilum yang telah ditetesi
Iodin kemudian dipanaskan, warna yang dihasilkan sebagai hasil darireaksi yang
positif akan menghilang. Dan sewaktu didinginkan warna biru akan muncul
kembali. (Syawal. Putri, 2014)
3.
Alat
dan Bahan
Alat
|
:
|
·
Tabung reaksi
·
Beaker glass
·
Pipet tetes
·
Rak tabung
·
Lampu spiritus
·
Kaki tiga
·
Kawat kasa
·
Korek
·
Lap halus
|
Bahan
|
:
|
·
Amilum 4,5 ml
·
Iodin 1,3 gram
·
Kalium Iodida 1,8 gram
·
Aquades
·
HCl 6 N
·
NaOH 6N
|
4.
Prosedur
Kerja
1.
Menyiapkan
alat dan bahan;
2.
Memipet
masing-masing 1,5 ml larutan amilum;
3.
Tabung
I ditambahkan 2 tetes air, tabung II ditambahkan 2 tetes HCl, dan tabung III
ditambahkan NaOH 2 tetes;
4.
Semua
tabug dikocok;
5.
Ditambahkan
larutan iodine dan diamati.
5.
Hasil
5.1.Gambar
Larutan sampel + reagen iodine (sebelum
dipanaskan) :
Larutan sampel + reagen iodine (setelah
dipanaskan) :
5.2.
Pengamatan
No.
|
Nama
Sampel
|
Hasil
Uji
|
Warna
|
1
|
Tabung I
|
Positif
(+)
|
Biru tua
|
2
|
Tabung II
|
Positif
(+)
|
Biru tua
|
3
|
Tabung III
|
Negatif
(-)
|
Bening
|
6.
Pembahasan
Hasil pengamatan uji iodium :
·
Tabung I berisi larutan amilum ditambahkan dengan aquades akan
menghasilkan uji positif (+) yang ditandai dengan munculnya warna cokelat
bening. Terbentuknya larutan berwarna cokelat bening pada penambahan aquades
disebabkan karena amilum dapat bereaksi dengan iodine dalam suasana larutan
netral. Dan terbentuknya warna cokelat bening disebabkan oleh terbentuknya
kompleks berwarna cokelat bening dengan iodine. Terbentuknya warna cokelat
bening ketika ditambahkan dengan aquades karena dalam suasana larutan netral
amilum dapat terhidrolisis sehingga memudahkan untuk bereaksi dengan iodine
membentuk kompleks berwarna cokelat bening dan jika dipanaskan maka akan
berubah warna menjadi biru tua.
·
Tabung II berisi arutan amilum ditambahkan HCl akan menghasilkan
uji yang positif (+) yang ditandai dengan munculnya warna cikelat keruh.
Terbentuknya larutan berwarna cokelat keruh pada penambahan HCl disebabkan
karena amilum dapat bereaksi dengan iodine dalam suasana asam. Dan terbentuknya
warna cokelat keruh disebabkan oleh terbentuknya kompleks berwarna cokelat
keruh dengan iodine. Iodine membentuk kompleks polisakarida yang besar dengan
amilosa menghasilkan warna cokelat keruh ketika ditambahkan HCl, karena dalam
suasana asam amilum dapat terhidrolisis sehingga memudahkannya untuk bereaksi
dengan iodine membentuk kompleks berwarna cokelat keruh dan jika dipanaskan
maka akan berubah warna menjadi biru tua.
·
Tabung III berisi larutan amilum ditambahkan dengan NaOH akan
menghasilkan uji negatif (-) yang ditandai dengan munculnya hasil berwarna
bening. Fungsi penambahan NaOH adalah untuk memberikan suasana basa pada uji
iodium. Pada pengujian larutan amilum dan iodium, NaOH menghalangi terjadinya
reaksi antara amilum dengan iodium. Hal ini disebabkan karena iodium bereaksi
dengan basa sehingga tidak mengalami reaksi dengan amilum. Sehingga uji dengan
penambahan NaOH tidak menunjukkan perubahan warna (bening) pada larutan amilum
dan bila dipanaskan tidak akan terjadi perubahan warna.
7.
Kesimpulan
Dari hasil praktikum, dapat
disimpulkan bahwa penambahan air dengan HCl, dipanaskan dan terjadi perubahan
warna maka dinyatakan positif amilum.
Makassar,
23 Maret 2018
Ainan
Dwi Lestari
PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING
Dosen
Pembimbing I
Nuradi, S.Si., M.Kes.
Dosen
Pembimbing II
Widarti, S.Si., Apt.,
M.M.Kes.
|
Dosen
Pembimbing III
Novi Utami Dewi,
SKM., M.Kes.
|
DAFTAR
PUSTAKA
Fahreza, Andi. 2015. Raiton : Raikiri: Laporan Biokimia ( Uji
Iodium ) http://andyfahreza.blogspot.co.id/2015/03/laporan-biokimia-uji-iodium.html.
Diakses 05 April 2018.
Kusbandari, Aprilia.
2015. ANALISIS KUANTITAIF KANDUNGAN
SAKARIDA DALAM TEPUNG DAN PATI UMBI GANYONG. journal.uad.ac.id/index.php/PHARMACIANA/article/download/2284/1452.
Diakses 05 April 2018.
Mulki, Abu. 2015. Cangkulmania: Uji iodium. http://cangkulmania.blogspot.co.id/p/uji-iodium.html.
Diakses 05 April 2018.
Nurjannah, Laita. 2017.
Jurnal Teeknologi dan Industri Pertanian
Indonesia – Jurnal Unsyiah. jurnal.unsyiah.ac.id/TIPI/article/download/5903/6540. Diakses
05 April 2018.
Syawal, Putri. 2014. Laporan Pengujian Karbohidrat Praktikum Biokimia
Umum. http://putrisyawalpunya.blogspot.co.id/2014/12/laporan-pengujian-karbohidrat-praktikum.html.
Diakses 05 April 2018.
LAMPIRAN PERTANYAAN
1.
Zat lain manakah selama amilum yang
memberi warna dengan iodin?
Jawab
: Zat
yang memberi warna dengan iodine adalah suatu zat berada dalam suasana asam.
2.
3I2 + 6NaOH ®
5NaI + 3H2O
5NaI + NaIO3 + 6HCl ®
3I2 + 6NaOH + 3H2O
Dengan melihat kedua persamaan di
atas, kondisi bagaimanakah yang dapat memberikan hasil uji terbaik?
Jawab
: Dengan
melihat kedua persamaan di atas yang dapat memberikan hasil uji terbaik adalah
: 5NaI + NaIO3 + 6HCl ®
3I2 + 6NaOH + 3H2O.
3.
Bagaimanakah keampuhan/ ketelitian uji
iodine ini diandingkan dengan uji antron?
Jawab
: Keampuhan/ ketelitian uji iodine ini
diandingkan dengan uji antron ialah untuk membedakan amilum dan glikogen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar